PROBLEMA KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN MODERN

Authors

  • Duki STAI Nahdlatul Ulama (STAINU) Malang Author

Keywords:

kurikulum, pendidikan modern, pembelajaran

Abstract

Sebuah bangsa yang besar bukanlah bangsa yang besar penduduknya, tetapi bangsa yang besar adalah jika elemen masyarakatnya berpendidikan dan mampu memajukan negaranya. Pendidikan adalah kunci semua kemajuan dan perkembangan yang berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua potensi dirinya baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masharakat. Dalam rangka mewujudkan potensi diri menjadi kompetensi yang beragam harus melalui proses pendidikan yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran. Proses pendidikan dalam kegiatan pembelajaran akan bisa berjalan dengan lancar, kondusif, interaktif dan lain sebagainya apabila dilandasi oleh dasar kurikulum yang baik dan benar.

Kurikulum modern sebagaimana didefinisikan oleh J. Gallen dan William M. Alexander, kurikulum adalah segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak belajar baik dalam ruang kelas, halaman sekolah maupun di luar sekolah. Atau Menurut Soedijarto, “Kurikulum adalah segala pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan dan diorganisir untuk diatasi oleh siswa atau mahasiswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan bagi suatu lembaga pendidikan”. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kurikulum modern cenderung mengutamakan proses dari pada isi.

Istilah modern identik dengan rasionalisme, matrealisme dan pragmatisme dan teknologi mutaakhir. Pada kenyataannya kurikulumpun tidah bisa lepas dari paham-paham tersebut. Hal ini, jelas akan mempengaruhi pada hasil produk pendidikan, seperti pendidikan hanya diarahkan untuk mencetak pekerja-pekerja pabrik sehingga potensi yang dimiliki siswa tidak tergali dan bahkan mati sebelum berkembang, juga jauhnya siswa dari agama, karena itu siswa menjadi orang yang tidak mengenal tuhannya, norma-norma agama, sehingga pada akhirnya menjadi orang yang korup, tidak punya kepedulian sosial dan buta mata dan buta hati.

Disamping itu, kalau dihubungkan dengan keadaan di Indonesia, teknologi pengajaran sampai saat ini masih jauh dari yang diharapkan, karena tenaga pengajar dan fasilitas pedukung yang belum memadai. hal ini disebabkan oleh anggaran pendidikan yang minim, di tambah pengalokasiannya yang tidak merata.

Solusinya adalah dengan mengembalikan kurikulum pada kurikulum yang berwawasan keislaman dan lingkungan.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2025-10-11

Similar Articles

1-10 of 41

You may also start an advanced similarity search for this article.